Posted by FIyan sI'Z at Sabtu, Juni 11, 2011
Read our previous post
Makin banyak saja cara yang dihalalkan orang untuk mencari nafkah untuk keluarganya. Seperti halnya dalam industri telekomunikasi, penipuan via SMS merupakan hal yang biasa terjadi. Khususnya dalam kurun 10 tahun terakhir. Umumnya, penipuan dilakukan menggunakan kedok kuis SMS dengan iming-iming hadiah mobil, rumah hingga melancong ke negeri seberang.Modusnya, pelaku meminta pelanggan mentransfer uang sebagai pajak atas hadiah, yang tentunya akal-akalan belaka itu.
Belakangan ini modusnya lebih mengharukan. Mengugah iba. Pelaku menjarah pulsa korban dengan menyamar menjadi ibu atau ayah korban yang sedang membutuhkan pulsa dan meminta korban untuk mengisi pulsa ke nomor pengirim. SMS penipuan dengan modus ini dikenal dengan modus "SMS mama-papa".
Dari SMS-SMS penipuan yang sempat mampir ke beberapa nomor VIVAnews, rata-rata SMS yang dilayangkan pelaku meminta korban untuk mentransfer pulsa sebesar 20 hingga 50 ribu. Mungkin bukan angka yang besar. Namun, jumlah tersebut menjadi sangat lumayan jika sang pelaku berhasil menipu 500-1.000 pelanggan.
Penipuan via SMS seperti itu tentunya merupakan aksi kejahatan terencana. Sejauh ini, korbannya pun hampir tak terhitung lagi jumlahnya. Untungnya pihak kepolisian saat ini telah berhasil membongkar penipuan berkedok SMS 'Mama minta pulsa' tersebut. Yang saat ini sudah mulai berkurang kegiatannya.
***
Kita harus tetap waspada dan jangan mudah percaya pada orang karena semakin canggih teknologi semakin canggih pula kejahatan yang dilakukakn
BalasHapusia,, kita harus bisa menjaga diri ya hehehe
BalasHapus